Komisi Seni Budaya MUI kaltim Gelar Pelatihan Dewan Juri Festifal Seni Budaya Islam

Komisi Seni Budaya MUI kaltim Gelar Pelatihan Dewan Juri Festifal Seni Budaya Islam

SAMARINDA Muikaltim Or id-Komisi  Seni  Budaya  Islam MUI Provinsi Kalimantan Timur  menggelar Pelatihan Dewan Juri Festival Seni Budaya Islam se kota Samarinda. Bertempat di Ruang Tv dan Radio Islamic Center Samarinda,  14 September 2023.

Pelatihan  dengan membawakan tema “Dengan Pelatihan  Dewan Juri Festival  Seni Budaya Islam kita Tingkatkan  Profesionalisme  Dalam penilaian Kegiatan  Festival” menghadirkan nara sumber  Dr Hajah Sriwahyuni ,SE, M.Si ,  Drs M Sarif Sarifuddin dan dan  Ferdiansyah Bachsan S.PDi,SPd.

Ketua MUI Provinsi kaltim KH Muhammad Rasyid mengapresiasi  komisi Seni Budaya Islam yang telah dua kali menggelar kegiatan di tahun 2023 ini,, bahkan tahun 2022 lalu komisi para seniman ini bisa menggelar  3 kali kegiatan dengan dana yang minim.

“Saya tentu sangat mengapresiasi komisi seni dan budaya yang dengan ikhlas melakukan kegiatan dengan dana yang minim bisa dilaksanakan beberapa kali, semoga keikhlasan dibalas oleh Allah SWT,” ujar KH Muhammad Rasyid

KH Muhammad Rasyid sangat mendukung kegiatan Komisi seni budaya ini karena telah menyasar berbagai kalangan yang sebelumnya menyasar kalangan remaja, kini merambah ke kalangan, guru agama, Dosen, Mahasiswa, bahkan mengadakan pelatihan Dewan Juri , ini tentu harus didukung agar kedepannya ketika menggelar festival tidak susah cari dewan juri karena banyak kader kader dewan juri yang disiapkan komisi Seni Budaya Islam ..

“Dengan adanya pelatihan dewan juri kedepannya tidak susah lagi mencari juri ketika menggelar festival Cuma saya berpesan agar kalian ikhlas menjalankan tugas mulia ini, dengan keikhlasan ingsya Allah hati akan tenang, sebaliknya siapa yang hatinya penuh keresahan berarti keikhlasanya hilang,” Pesan H Muhammad Rasyid

Bpic Kaltim diwakili H Sumindar  mendukung kegiatan yang digelar MUI kaltim melalui komisi Seni Budaya Islam, karena tanpa ada yang melestarikan budaya itu bisa hilang, oleh karena itu saya apresiasi kegiatan  MUI.

H Sumindar yang pernah menjadi kadis kebudayaan ini mengatakan kaltim kaya akan seni dan budaya, seperti kebudayaan keratin, budaya suku suku seperti Kutai, dayak, banjar ada juga budaya pesisir. Budaya budaya ini kalau tidak dihidupkan akan pudar berganti dengan budaya asing.

“Karena itu saya berpesan agar para generasi muda melestarikan seni budaya, khususnya budaya islam, ini hukumnya wajib dan akan mendapatkan pahala bagi yang melestarikan,”ujar h Sumindar.

H Sumindar berpesan agar para dewan juri  yang ikut pelatihan nantinya bisa berbuat banyak untuk ikut mengembangkan seni budaya islam di kaltim dan ikut meningkatkan kualitas  kesenian di masyarakat”Ingat para juri ini nantinya akan bertanggung jawab dihadapan Allah,”pesan H Sumindar.

Sementara itu Ketua Komisi Seni Budaya Islam Drs Agus Purnama ,MM melaporkan Tujuan dari kegiatan ini  pertama untuk melestarikan Seni Budaya kepada generasi muda islam, sebab bila tidak dilestarikan akan terancam hilang berganti dengan kebudayaan asing..

“Sementara tujuan kedua adalah memberikan motivasi kepada para guru, dosen, ustadz,ustadzah , majelis taklim agar bisa menggairahkan seni budaya islam, tokoh tokoh inilah yang saya anggap  punya kepedulian terhadap kelestarian budaya islam khususnya,”ujar Agus Purnama.

Lanjut Agus Purnama, peserta pelatihan dewan juri sangat antusias karena dari undangan hanya 30 orang membengkak menjadi 40 orang, ini tandanya peminat menjadi juri sangat tinggi.(Komisi Infokom/ Ghib)