BI. Ajak MUI Optimalkan Ekonomi Syariah

Bank Indonesia Ajak MUI Optimalkan Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia

MUI. Prov. Kaltim: Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) berkomitmen untuk memajukan Ekonomi Syariah (Eksyar) di Indonesia.
Upaya tersebut dilakukan dengan menggandeng berbagai stakeholder mulai dari pemerintah termasuk Bank Indonesia.
Dalam kaitannya dengan pengawasan Eksyar, DSN MUI menggelar Ijtima’ Sanawi Dewan Pengawas Syariah (DPS) ke-19, Jumat (13/10/2023). Forum tersebut dihadiri oleh sekitar 300 DPS dari berbagai bidang.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Arief Hartawan, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pihaknya mendukung penuh komitmen DPS untuk memajukan Eksyar.
Tak hanya itu, hubungan kerja sama antara MUI dan BI telah lama terjalin dalam membahas bidang yang sama.
“Syariah secara fitrah sudah sudah termasuk kedalam green economy. Peluang besar yang perlu kita perhatikan untuk memajukan eksyar salah satunya di lingkup pesantren,”kata Arief di Hotel Grand Sahid.
Bukan tanpa sebab, Arief Hartawan menilai bahwa pesantren merupakan ekosistem potensial untuk menumbuhkan geliat Ekonomi Syariah. Tercatat terdapat ribuan pesantren berdiri dari Sabang sampai Merauke.
“Belakangan BI juga menyasar dalam ekosistem pesantren ini. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita optimalkan potensi dan sumber daya yang ada,” ajaknya.
Selain itu, turut hadir pula Staf Ahli bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kemenkeu Arief Wibisono. Dia menyampaikan potensi kemajuan eksyar sudah ada, akan tetapi belum mampu dioptimalkan dengan baik.
“Dalam beberapa survei internasional menyatakan bahwa Indonesia menduduki urutan tinggi terkait ekonomi dan pariwisata syariah. Sebetulnya ini menjadi acuan sekaligus harapan bagi kita untuk memajukan eksyar di Indonesia,” kata dia.
Kendati demikian, menurutnya baik sektor konvensional maupun syariah masih memerlukan banyak perhatian. Hal ini disebabkan inklusi keuangan di Indonesia masih sangat lemah.
“Program pemerintah yang mencanangkan Indonesia emas pada 2045, salah satu indikator yang didorong adalah melalui eksyar. Oleh karena itu, kemajuan tidak akan bisa terwujud tanpa adanya kerja sama dari kita semua baik MUI, Pemerintah, Bank Indonesia maupun stakeholder yang lain,” kata dia. (Sumber: MUI.or.id/Ghib)